Kudeta Terjadi di Negara Guinea, Ketua Kudea adalah Pasukan Khusus Guinea
Kudeta Terjadi di Guinea – Media sosial telah di gemparkan oleh berita adanya kudeta yang berada di negara di Guinea hari ini, berita itu pertama kali juncul dalam unggaran seseorangyang berada di sana dan kemudia di bagiakan ke sosial media dan kemudia Viral.
Kudeta Terjadi di Guinea
Negara Guinea yang di ketahu adalah negara termiskin di kawasan Afrika Barat, Kudeta ini terjadi dikarenakan adanya amandemen konstitusi pada 2020 yang memungkinkan Presiden bisa menjabat 3 periode.
Dilansir BBC, senin (6/9/2021), kudeta tersebut dilakukan oleh sejumlah pasukan tentara khusus angkatan darat pada minggu (5/9/2021) dan saat itu langsung di berlakukan jam malam, Mereka juga menculik presiden dan membubarkan Konstitusi.
Sosok yang merupakan pemimpin Kudeta Guinea muncul di televisi local dan memberitahukan pernyataan mengenai aksinya tersebut. Dalam Video tersebut ia di kelilingin oleh sejumlah anak buahnya dengan senjata lengkap laras panjang, Pemimpin Kudeta Kolonel Mamady Doumbouya meyatakan akan membentuk pemerintahan Transisi sendiri.
Kolonel Doumbouya diketahui dulunya pernah memulai karir militer dengan bergabung bersama Legiun Prancis, dan pulang ke negaranya Guinea untuk memimpin Pasukan elite Guinea.
Doumbouya mendapatkan pangkat sebagai kolonel pada tahun 2020, dia disebut berusaha supaya pasukan khusus yang di pimpinnya mendapatkan otoritas lebih besar.
Kolonel Doumbouya juga mengatakan perbatasan darat dan udara Guinea sudah kami tutup dan pemerintahan dibubarkan, ada pula sebuah video yang menunjukan Presiden Guinea, Alpha Conde sedang terduduk di sofa dan di kelilingin oleh sejumlah pasukan khusus Doumbouya.
Presiden Conde adalah manta pemimpin oposisi yang pernah di penjara dan di jatuhi hukuman mati, Ia menjadi pemimpin pertama Guinea pada tahun 2010 dan kembali menang pada tahun 2015 lalu, aturan yang di anggap sudah menodai oleh kekerasan dan tuduhan atas kecurangan terpilihnya presiden yang ke 3 kali ini lah memicu kudeta dan kekerasan.
Conde yang maju lagi di pemilu 2020 dan memenangkan jabatan yang ke 3 kalinya, setelah mendorong perubahan konsitusi pada maret 2020, dalam perubahan ia bisa menjabat sebagai presiden yang ke-3 kalinya, konsitusi merubah itu semua hanya untuk menghindari dua batas masa jabatan presiden di negara tersebut.
Puluhan ornag yang dikabarkan tewas dalam aksi demontrasi menentang masa jabatan yang ke 3 kalinya itu, dan ratusan lainnya ditangkap.
Doumbouya menganggap Conde sudah salah urus negaranya dan membuat negaranya menjadikan negara termiskin akan tetapi memiliki banyak sumber daya mineral. Doumbouya yang mengatakan conde telah salah urus dan tidak mempercayai politik kepada 1 orang saja, “kami akan mempercayai politik kepada rakyat”. kata Doumbouya.