Harus Tahu! Sejarah Bencana Alam di Indonesia dan Jenisnya
Kedeputian Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana belum lama ini berkunjungke daerah Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur.
Tepatnya di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. Diketahui, BPCB Jawa Timur memiliki tugas melaksanakan perlindungan, pemeliharaan, dokumentasi, pemugaran, penyelidikan, penetapan, pengamanan, dan memberikan bimbingan serta penyuluhan kepada masyarakat yang berkaitan dengan peninggalan purbakala dan sejarah di masa lampau.
Kunjungan kerja tersebut kemudian dilanjut Situs Judi Slot Online Resmi ke Pengelolaan Informasi Majapahit (PIM) dan juga yang terdapat di Trowulanuntuk menggali informasi tentang literasi sejarah kebencanaan pada masa lalu atau masa lampau khususnya yang berada di Jawa Timur.
Dr. Ir. Amien Widodo, M.si, Dosen Teknik Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengungkapkan bahwa situasi Indonesia yang diapit oleh tiga buah lempeng tektonik aktif sehingga membuat Indonesia rawan terhadap bencana alam seperti gempa bumi yang dapat menimbulkan tsunami dan juga letusan gunung berapi.
Kemudian Amien mengungkapkan bahwa berdasarkan penemuan-penemuan yang terjadi sebelumnya, peradaban di Indonesia sudah tidak asing lagi dengan kejadian bencana alam.
“Contohnya, manusia purba di Sangiran, Sragen ditemukan di bawah endapan letusan gunung berapi pada 1.5 juta tahun yang lalu, sedangkan pada 74 ribu tahun yang lalu, letusan Gunung Toba memakan banyak korban di Indonesia dan dampaknya dapat dirasakan di seluruh dunia,” ujar Amien.
“Letusan Gunung Tambora juga berdampak pada dunia yang tanpa adanya musim panas, letusan Gunung Samalas pada tahun 1257 juga meninggalkan endapan abu vulkaniknya setebal 35 meter. Selain itu, banyak juga candi-candi yang terkubur akibat letusan gunung berapi seperti di Yogyakarta,” sambungnya.
Amien juga menerangkan bahwa Provinsi Jawa Timur mempunyai cerita yang tak kalah menarik, salah satunya adalah tentang bencana Erupsi Gunung Kelud.
“Erupsi Gunung Kelud terjadi berulang kali dan membentuk pola perulangan, yaitu danau, anak gunung, lalu erupsi yang akhirnya membentuk danau kembali. Hal ini juga tercatat dalam Kitab Pararaton,” tuturnya.
Lalu Amien juga menceritakan bahwa Raja Airlangga pada era Kerajaan Kahuripan juga sudah membangun bendungan serupa sebagai upaya pencegahan dan mitigasi bencana banjir.
“Hal ini menggambarkan bahwa masyarakat dahulu pun sudah melakukan upaya preventif untuk menanggulangi bencana. Peristiwa ini tertuang dalam Prasasti Kamalagyan yang terletak di Dusun Klagen, Desa Tropodo, Kecamatan krian Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur,” jelas Amien.
“Berdasarkan temuan-temuan yang ada, saya percaya bahwa Kerajaan Majapahit runtuh karena terdampak bencana, selain juga ada faktor lainnya seperti perang saudara. Hal ini dapat dilihat dari lapisan-lapisan vulkanik serta endapan banjir yang mengubur situs-situs yang ada. Selain itu, beberapa situs juga mengalami roboh akibat goncangan gempa bumi,” sambungnya.
Jenis Bencana Alam di Indonesia
Baca Artikel Terkait⇓⇓⇓
Ada beberapa fenomena alam atau bencana alam yang sering terjadi sepanjang sejarah di Indonesia, di antaranya;
1. Gunung meletus
2. Gempa bumi
3. Tsunami
4. Banjir bandang
5. Tanah longsor
6. Kebakaran hutan dan lahan
7. Angin topan